Dalam
pendekatan media sebagai corong politik kekuasaan. Maka, keberlangsungan pemberitaan
sebuah media ditentukan lajur arahnya demi sebuah kelanggengan kekuasaan.
Misalnya, dalam kasus pemberitaan para petani Kendeng yang mengecor kakinya
sebagai sebagai bentuk penolakan terhadap berdirinya PT. Semen Indonesia di
pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Bahkan, seorang petani Kendeng yang ikut
menjadi peserta meninggal dunia. Walaupun, Staff Kepresidenan, Teten Masduki
telah memastikan meninggalnya wanita bernama Patmi itu akibat serangan jantung.
Pemberitaan semacam ini yang jarang, bahkan tidak ada dalam pemberitaan Metro
TV. Baru-baru ini saja pemberitaan terkait hal itu muncul, itupun karena
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akhirnya menangguhkan sementara pendirian
PT tersebut. Itupun pemberitaannya hanya berupa newsline (berita baris) saja,
yang beberapa kali diulang.
Tentu,
pilah-pilih beria seperti ini bakal semakin menguatkan persepsi masyarakat,
baik yang melek maupun yang awam media sekalipun, bahwa Metro TV seolah begitu
takut Ganjar Pranowo runtuh citranya. Bagaimanapun juga, masyarakat akan
semakin meyakini, bahwa Ganjar adalah PDI-P, dan PDI-P berkoalisi dengan
Nasdem, dan Nasdem ialah pemilik Metro TV. Semoga media tetap berpihak kepada
rakyat kecil, dan bukan malah memblurkannya demi sebuah kelanggengan kekuasaan.
Amin.
0 komentar:
Posting Komentar