Review, rekomendasi dan kritik film bermutu.

Senin, 19 Oktober 2015

Iklan TRI: Kebebasan itu Omong Kosong

konspirasi dibalik iklan tri kebebasan itu omong kosong

Nonton lah video ini kalau mau tau http://www.youtube.com/watch?v=r6_E3z2rpao

Kebebasan itu omong kosong.

Aku ingin menunjukkan betapa aku benci iklan ini. Karena pengaruh yang mungkin ditimbulkannya. Lihat apa yang kupikirkan ya.


Dibilangnya, kebebasan itu omong kosong. Kenapa dia bilang begitu? karena menurutnya masih ada batasan yang harus dipatuhi. Ya tentu saja lah! Kebebasan itu memang selalu memiliki batasan. Misalnya kamu punya hak atas gajimu tentu saja itu datang dari kewajiban (kamu HARUS kerja dulu). Ya iya lah, itu ya memang harus. Apa lagi yang bebas, coba pikir. Oh iya, misalnya bebas parkir, tentu saja kamu bebas parkir, di lahan yang disediakan untuk bebas parkir. Kalau mau parkir di ruang keluarga atau dapur rumah orang ya tetap aja gak boleh. Karena itu udah gak termasuk daerah bebas parkir. Atau mungkin kamu mau parkir di tempat yang udah diparkir orang lain. YA GAK BOLEH! Kamu bebas memilih di tempat yang kosong. Sebebas-bebasnya kamu punya hak, tetap aja kamu akan selalu dibatasi dengan “tidak boleh melanggat hak orang lain” sebagaimana orang lain juga gak boleh mengambil yang udah jadi hakmu.

Ini iklan betul-betul gak ada bagusnya. (kecuali karena dia memaksaku membuat catatan ini, dan kalian membacanya, cuma itu bagusnya) Lagian siapa coba yang bilang kita bebas. Kita memang pada dasarnya tidak bebas. Bebas yang sejati hanya bisa didapatkan jika kita memiliki diri kita sendiri, waktu kita sendiri dan tempat kita sendiri (teritori). Nah sekarang apakah kamu punya daerah kamu sendiri dimana kamu bisa membuat aturan didalamnya? Apakah kamu punya waktu sendiri? Bahkan dirimu sendiri bukanlah milikmu, karena kau masih punya pencipta, Jadi hanya iklan bodoh yang mengatakan pada dasarnya kita bebas.

Ketika dia mengatakan “Kebebasan itu omong kosong.” Dia sedang membantah seseorang yang mengatakan “dunia ini bebas sesuai pilihanmu” padahal sejatinya tak pernah ada orang yang berkata begitu (kecuali orang-orang yang salah tentunya). Lalu datanglah dia seperti pahlawan mengatakan Tidak ada yang namanya kebebasan. Itu benar, memang tidak ada, jadi tak ada yang perlu dibantah sebenarnya. Tapi ini mengkhawatirkan, kenapa? Karena orang yang membacanya jadi terprovokasi (disinilah iklan akan membela diri, iklan selalu ingin provokasi, jadi mereka akan membela dirinya tidak salah). Ya, orang-orang akan terprovokasi. Kita masih punya sedikit kebebasan sebenarnya, tentunya yang berbatas tadi, (dan aku pikir itu cukup, hanya orang tamak dan serakah yang tak sadar dirinya hanya hamba di dunia ini yang ingin lebih) tapi gara-gara iklan ini, orang akan merasa dirinya benar-benar tak punya kebebasan sama sekali. Dan akibatnya, orang akan melanggar segala aturan demi kebebasan yang akan diperjuangkannya karena dia merasa itu yang benar. Dia akan melanggar segala batasan dan aturan yang dibuat Tuhan dan negara mungkin.

Itu baru kalimat pertamanya. Kalimat berikut lebih jelas kurang ajarnya.

“Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tangan aku, sesuku, kalau bisa kaya, berpendidikan tinggi, dari keluarga baik-baik.”

Ya tentu saja bebas, tapi masak mau melanggar batasan itu, masih ada di dunia ini yang dia tak tahu kan? Tentu saja kita butuh bantuan pertimbangan lain. Masalah ini terlalu rumit untuk dipersingkat menjadi satu kalimat seperti itu. Terlalu rancu.

Lagian orang tua bodoh mana yang mau bilang urusan jodoh SEPENUHnya ada di tanganmu, ya tentu aja harus ada kontrol supaya si anak tidak termakan oleh kebodohannya sendiri.

“Katanya jaman sekarang pilihan itu gak ada batasnya SELAMA ikutin pilihan yang ada.”

Ya iya, masak dikasi pilihan abcde dia mau pilih f. Ini sama kasusnya kayak bebas parkir tadi, ada yang kosong kok dia mau pilih yang berisi atau malah di dapur orang?

Dan yang paling kedua paling aku benci

"Mumpung masih muda, nikmati sepuasnya, ASAL jangan lewat dari jam 10 malam.”

GILA ini orang ya, emang dasar ternyata dia aja yang anaknya suka keluar malem. Siapa juga yang bilang anak muda bebas ngelakuin apa aja? Anak muda ya tentu aja senang dibilang jika pada dasarnya mereka bebas ngelakuin apa aja, jadi dengan munculnya batasan jam 10 malam dia akan berontak, padahal sejatinya kebebasan yang kayak gitu nggak ada. Apa lagi dia ngomongnya dengan irama ngejek, itu provokasi yang luarbiasa.

Memang hidup ini singkat, jadi? Ya Jadi banyak2lah beramal, masak baru mau beramal tunggu dah tua, siapa yang tau ajalmu nak?

Dan yang paling aku benci

“katanya aku bebas berekspresi SELAMA rok masih dibawah lutut.”

Ini jelas menantang agama. Dan sekali lagi, siapa bilang dia bebas mengekspresikan apa aja (jika itu yang dimaksudnya mengekspresikan) siapa lagi? Setan kan? Lagian bukan itu defenisi mengekspresikan sebenarnya. Seenaknya aja iklan itu mengatas namakan ekspresi untuk ajang buka-bukaan aurat. Ini sama dengan mengatakan pornografi itu seni. Hina sekali seni dan ekspresi dibuatnya.

Dan seluruh iklan ini tidak akan terdengar terlalu buruk kalau kalian melihat videonya, coba dengar tanpa melihat gambarnya, supaya kalian tidak termakan pengaruh gambarnya. Ini sama dengan iklan GO AHEAD (iklan GO AHEAD akan kubahas kemudian kalau sempat).. gambar itu berpengaruh besar membuat kata-kata buruk tidak terlihat terlalu buruk.

Waspadailah iklan-iklan seperti ini. Zaman sekarang iklan pun, (apapun yang namanya media, atau yang bersinggungan langsung dengan masyarakat) bisa dijadikan alat mempengaruhi paham masyarakat. Jangan terprovokasi.

(sudah kubilang kan, aku akan jadi musuh nomor satu kalian, setan!)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Pengikut